Minggu, 17 Februari 2013

Pembengkakan Hati,


Pembengkakan Hati, Bayi 10 Bulan Butuh Biaya Operasi Rp2 M
Saat malam, Ilham berteriak seperti menahan sakit yang teramat sangat.

Saat malam, Ilham berteriak seperti menahan sakit yang teramat sangat. (VIVAnews/Edy Gustan)

Saat malam, Ilham berteriak seperti menahan sakit yang teramat sangat. (VIVAnews/Edy Gustan)
VIVAnews - Di tengah gempita perpolitikan jelang Pemilihan Kepala Daerah di Nusa Tenggara Barat, seorang anak berusia 10 bulan bernama Muhammad Ilham terbaring lemah tak berdaya. Anak pertama dari pasangan Aris Widadi, 24, dan Amini, 24, ini divonis menderita pembengkakan hati. Tubuhnya kurus, perutnya membuncit, bahkan urat-urat tipis juga terlihat jelas dari balik kulit putihnya.

Ditemui di rumahnya di Dusun Pelempak, Desa Meninting, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, Ilham sedang tidur pulas. Tubuhnya miring ke samping kiri dengan topangan bantal biru. Tubuh renta itu diselimuti kain bermotif batik dan dikelilingi berbagai benda seperti helm dan tumpukan bantal.

Sebentar-bentar Amini, ibunya beranjak bangkit dari tempat duduk untuk melihat kondisi sang anak. Raut wajah ibu muda ini tampak tegar dengan sorot mata yang redup, seolah menyimpan penuh harapan.

Menurut Amini, kondisi kesehatan anaknya yang kian hari kian melemah itu membuatnya bingung. Tidak jarang dia menitikkan air mata melihat kondisi kesehatan putra pertamanya yang dia lahirkan pada April 2012 lalu.

“Kalau malam hari dia rewel dan berteriak-teriak seperti menahan sakit yang teramat sangat,” kata Amini kepada wartawan di Lombok Barat, Jumat, 15 Februari 2013.

Sakit yang dialami Ilham itu bermula ketika usianya baru beranjak 1,5 bulan. Menurut Amini, anaknya itu menderita flu, gangguan pencernaan dan tubuhnya kuning. Mereka pun langsung membawanya ke Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat. Di sana, Ilham hanya mendapat perawatan intensif selama empat hari. Petugas medis yang menangani Ilham memberikan asupan vitamin.

Usai dirawat di RSUP NTB, Amini dan sang suami berinisiatif untuk memeriksakan Ilham ke dokter anak. Selama enam bulan Ilham ditangani oleh dokter, namun belakangan dokter malah menyarankan untuk dibawa ke RSUP NTB lagi.

Menurut Aris, dari hasil USG diketahui bahwa terdapat cairan di dalam perut Ilham akibat pembengkakan hati. Hasil USG tersebut mengejutkan kedua orangtua ilham. Pihak RSUP NTB selanjutnya merujuk Ilham ke Rumah Sakit Sanglah di Bali.

Untuk meringankan beban biaya rumah sakit, Aris pun mengurus penggunaan kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Dengan diantar kedua orangtuanya, Ilham pun menjalani perawatan intensif di RS Sanglah Bali selama 16 hari.

Di RS Sanglah, Ilham menjalani pemeriksaan dan pemberian asupan vitamin. Terlebih kondisi kesehatannya semakin menurun.

“Saya terkejut ketika mendengar penjelasan dokter kalau anak saya mengalami pembengkakan hati, bahkan sudah mulai mengeras. Dokter pun menyarankan agar dibawa ke RSCM di Jakarta,”ujar Aris.

Bukan hanya itu, Aris semakin panik begitu mendengar bahwa anaknya harus menjalani cangkok hati yang biayanya mencapai Rp2 miliar. Bahkan menurut dia, dokter memvonis cangkok hati tersebut harus dilakukan sebelum usia anaknya mencapai 1 tahun.

Tidak hanya berobat ke dokter, kedua orangtua Ilham juga mencoba cara tradisional dengan cara memijat anaknya. Namun cara pijat itu belum juga menunjukkan hasil maksimal terhadap perubahan kesehatan Ilham.

Meski begitu, lelaki yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang sayur ini terus berusaha menyelamatkan hidup anak kesayangannya. Bahkan dia sudah mengirim surat ke Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, pada 11 Februari 2013 lalu, untuk meminta bantuan.

“Saya juga sudah mem-posting foto anak saya melalui media sosial Facebook. Saya berharap ada bantuan yang dapat meringankan beban hingga anak saya bisa sembuh,” ujarnya.

Kini, Ilham masih mendapat perawatan ala kadar dari kedua orangtuanya. Dia hanya mendapatkan asupan susu formula, karena sejak lahir Ilham tidak pernah mendapatkan asupan air susu ibunya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar