Minggu, 17 Februari 2013

Sering Stres, Ini Penyebabnya



Sering Stres, Ini Penyebabnya
Kondisi kecemasan ini juga dapat menurun secara genetik.

Stres juga disebabkan karena ketidakseimbangan neurotransmiter otak. (istockphoto)
Stres juga disebabkan karena ketidakseimbangan neurotransmiter otak. (istockphoto)
VIVAlife - Jika Anda sering merasakan gangguan tubuh seperti kesulitan bernafas, nyeri dada, pusing, atau hilang kontrol, bisa jadi ini hanya beberapa gejala dari kecemasan atau panik.
Dan gangguan mental serius yang berujung pada stres panjang sangat mungkin terjadi jika Anda tidak segera mengatasi kondisi tersebut. Psikolog klinis dan terapi psikoanalisis, Dr. Sharma Pulkit, menyebutkan bahwa kondisi kecemasan dan stres ini bisa disebabkan karena rendahnya rasa percaya diri, rasa takut sendiri, dan seringnya berhalusinasi. 
Dalam Healthmeup pun terungkap beberapa hal penyebab gangguan kecemasan dan stres ini : 
Ketidakseimbangan neurotransmiter
Beberapa ahli menyatakan bahwa faktor biologis memainkan peranan penting menciptakan stres. Beberapa jenis neurotransmiter pada otak seperti hormon serotonin yang mempengaruhi suasana hati, noradrenalin yang bekerja melawan stres, serta GABA (gamma-aminobutyric acid) yang membantu menahan stres, terkadang tidak seimbang. Ini yang kemudian menimbulkan gangguan kumpulsif hingga mempengaruhi perubahan sikap dan emosional.  
Kognitif
Mereka yang menderita gangguan kepanikan memiliki cara sendiri dalam melihat kenyataan. Tak hanya itu, mereka yang mengalami gangguan ini umumnya memiliki tingkat harga diri rendah, yang menyebabkan dia tak mampu mempertahankan diri dalam keadaan yang merugikan. Selain itu, mereka juga cenderung membesar-besarkan ancaman yang ada. 
Genetik
Stres dan kecemasan juga dapat menurun secara genetik. Hingga saat ini para peneliti masih mencari mekanisme atau proses terjadinya  gangguan kecemasan dari genetik. Namun prevalensi gangguan ini sangat tinggi pada kembar identik. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar